Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Halaman 1 dari 1
Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945. Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga pengaruhnya masih dapat dirasakan sampai sekarang.
Di samping sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam berbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari lingkungan.
Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara komersial sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dan dioperasikan satu unit PLTN air ringan bertekanan tinggi (VVER = PWR) yang setahun kemudian mencapai daya 5 Mwe. Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR Reaktor berpendingin gas) dengan daya 100 Mwe.
Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN yang tersebar di 31 negara dengan kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga listrik dunia dengan total pembangkitan dayanya mencapai 351.000 Mwe dan 36 unit PLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18 negara.
Perbedaan Pembangkit Listrik Konvensional (PLK) dengan PLTN
Dalam pembangkit listrik konvensional, air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran bahan fosil (minyak, batubara dan gas). Uang yang dihasilkan dialirkan ke turbin uap yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin selanjutnya digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga akan dihasilkan tenaga listrik.
Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara, minyak dan g as mempunyai potensi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan masalah transportasi bahanbakar dari tambang menuju lokasi pembangkitan. Dampak lingkungan akibat pembakaran bahan fosil tersebut dapat berupa CO2 (karbon dioksida), SO2 (sulfur dioksida) dan NOx (nitrogen oksida), serta debu yang mengandung logam berat. Kekhawatiran terbesar dalam pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil adalah dapat menimbulkan hujan asam dan peningkatan pemanasan global.
PLTN berperasi dengan prinsip yang sama seperti PLK, hanya panas yang digunakan untuk menghasilkan uap tidak dihasilkan dari pembakaran bahan fosil, tetapi dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam suatu reaktor nuklir. tenaga panas tersebut digunakan untuk membangkitkan uap di dalam sistem pembangkit uap ( Steam Generator) dan selanjutnya sama seperti pada PLK, uap digunakan untuk menggerakkan turbingenerator sebagai pembangkit tenaga listrik.
Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi.
Proses pembangkitan listrik ini tidak membebaskan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dibuang ke lingkungan atau melepaskan partikel yang berbahaya seperti CO2, SO2, NOx ke lingkungan, sehingga PLTN ini merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.
Tentang Fisika Nuklir
Panas yang digunakan untuk membangkitkan uap diproduksi sebagai hasil dari pembelahan inti atom yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Apabila satu neutron (dihasilkan dari sumber neutron) tertangkap oleh satu inti atom uranium-235, inti atom ini akan terbelah menjadi 2 atau 3 bagian/fragmen. Sebagian dari energi yang semula mengikat fragmen-fragmen tersebut masing-masing dalam bentuk energi kinetik, sehingga mereka dapat bergerak dengan kecepatan tinggi. Oleh karena fragmen-fragmen itu berada di dalam struktur kristal uranium, mereka tidak dapat bergerak jauh dan gerakannya segera diperlambat.
Dalam proses perlambatan ini energi kinetik diubah menjadi panas (energi termal). Sebagai gambaaran dapat dikemukakan bahwa energi termal yang dihasilkan dari reaksi pembelahan 1 kg uranium-235 murni besarnya adalah 17 milyar kilo kalori, atau setara dengan energi termal yang dihasilkan dari pembakaran 2,4 juta kg (2400 ton) batubara.
Selain fragmen-fragmen tersebut reaksi pembelahan menghasilkan pula 2 atau 3 neutron yang dilepaskan dengan kecepatan lebih besar dari 10.000 km per detik. Neutron-neutron ini disebut neutron cepat yang mampu bergerak bebas tanpa dirintangi oleh atom-atom uranium atau atom-atom kelongsongnya. Agar mudah ditangkap oleh inti atom uranium guna menghasilkan reaksi pembelahan, kecepatan neutron ini harus diperlambat.
Zat yang dapat memperlambat kecepatan neutron disebut moderator.
Air Sebagai Pemerlambat Neutron (Moderator)
Seperti telah disebutkan di atas, panas yang dihasilkan dari reaksi pembelahan, oleh air yang bertekanan 160 atmosfir dan suhu 300 0C secara terus menerus dipompakan ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor. Air bersirkulasi dalam saluran pendingin ini tidak hanya berfungsi sebagai pendingin saja melainkan juga bertindak sebagai moderator, yaitu sebagai medium yang dapat memperlambat neutron.
Neutron cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk atom-atom hidrogen. Setelah kecepatan neutron turun sampai 2000 m per detik atau sama dengan kecepatan molekul gas pada suhu 300 0C, barulah ia mampu membelah inti atom uranium-235. Neutron yang telah diperlambat disebut neutron termal.
Reaksi Pembelahan Inti Berantai Terkendali
Untuk mendapatkan keluaran termal yang mantap, perlu dijamin agar banyaknya reaksi pembelahan inti yang terjadi dalam teras reaktor dipertahankan pada tingkat tetap, yaitu 2 atau 3 neutron yang dihasilkan dalam reaksi itu hanya satu yang dapat meneruskan reaksi pembelahan.
Neutron lainnya dapat lolos keluar reaktor, atau terserap oleh bahan lainnya tanpa menimbulkan reaksi pembelahan atau diserap oleh batang kendali.
Batang kendali dibuat dari bahan-bahan yang dapat menyerap neutron, sehingga jumlah neutron yang menyebabkan reaksi pembelahan dapat dikendalikan dengan mengatur keluar atau masuknya batang kendali ke dalam teras reaktor.
Sehubungan dengan uraian di atas perlu digarisbawahi bahwa :
Radiasi dan Hasil Belahan
Fragmen-fragmen yang diproduksi selama reaksi pembelahan inti disebut hasil belahan, yang kebanyakan berupa atom-atom radioaktif seperti xenon-133, kripton-85 dan iodium-131. Zat radioaktif ini meluruh menjadi atom lain dengan memancarkan radiasi alpha, beta, gamma atau neutron.
Selama proses peluruhan, radiasi yang dipancarkan dapat diserap oleh bahan-bahan lain yang berada di dalam reaktor, sehingga energi yang dilepaskan berubah menjadi panas. Panas ini disebut panas peluruhan yang akan terus diproduksi walaupun reaktor berhenti beroperasi. Oleh karena itu reaktor dilengkapi dengan suatu sistem pembuangan panas peluruhan. Selain hasil belahan, dalam reaktor dihasilkan pula bahan radioaktif lain sebagai hasil aktivitas neutron. Bahan radioaktif ini terjadi karena bahan-bahan lain yang berada di dalam reaktor (seperti kelongsongan atau bahan struktur) menangkap neutron sehingga berubah menjadi unsur lain yang bersifat radioaktif.
Radioaktif adalah sumber utama timbulnya bahaya dari suatu PLTN, oleh karena itu semua sistem pengamanan PLTN ditujukan untuk mencegah atau menghalangi terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan dengan aktivitas yang melampaui nilai batas ambang yang diizinkan menurut peraturan yang berlaku.
Keselamatan Nuklir
Berbagai usaha pengamanan dilakukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, para pekerja reaktor dan lingkungan PLTN. Usaha ini dilakukan untuk menjamin agar radioaktif yang dihasilkan reaktor nuklir tidak terlepas ke lingkungan baik selama operasi maupun jika terjadi kecelakaan.
Tindakan protektif dilakukan untuk menjamin agar PLTN dapat dihentikan dengan aman setiap waktu jika diinginkan dan dapat tetap dipertahanan dalam keadaan aman, yakni memperoleh pendinginan yang cukup. Untyuk ini panas peluruhan yang dihasilkan harus dibuang dari teras reaktor, karena dapat menimbulkan bahaya akibat pemanasan lebih pada reaktor.
Pertahanan Berlapis Disain keselamatan suatu PLTN menganut falsah pertahanan berlapis (defence in depth).
Pertahanan berlapis ini meliputi : lapisan keselamatan pertama, PLTN dirancang, dibangun dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi mutakhir; lapis keselamatan kedua, PLTN dilengkapi dengan sistem pengaman/keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibat-aibat dari kecelakaan yang mungkin dapat terjadi selama umur PLTN dan lapis keselamatan ketiga, PLTN dilengkapi dengan sistem pengamanan tambahan, yang dapat diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN. Namun demikian kecelakaan tersebut kemungkinan terjadinya sedemikian sehingga tidak akan pernah terjadi selama umur operasi PLTN.
Limbah Radioaktif
Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif terhadap linkungan dapat dikatakan tidak ada. Air laut atau sungai yang dipergunakan untuk membawa panas dari kondesnsor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif, karena tidak bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reaktor.
Gas radioaktif yang dapat keluar dari sistem reaktor tetap terkungkung di dalam sistem pengungkung PLTN dan sudah melalui sistem ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Gas yang dilepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil (sekitar 2 milicurie/tahun), sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Pada PLTN sebagian besar limbah yang dihasilkan adalah limbah aktivitas rendah (70 – 80 %). Sedangkan limbah aktivitas tinggi dihasilkan pada proses daur ulang elemen bakar nuklir bekas, sehingga apabila elemen bakar bekasnya tidak didaur ulang, limbah aktivitas tinggi ini jumlahnya sangat sedikit.
Penangan limbah radioaktif aktivitas rendah, sedang maupun aktivitas tinggi pada umumnya mengikuti tiga prinsip, yaitu :
Pengolahan limbah padat adalah dengan cara diperkecil volumenya melalui proses insenerasi/pembakaran, selanjutnya abunya disementasi. Sedangkan limbah yang tidak dapat dibakar diperkecil volumenya dengan kompaksi/penekanan dan dipadatkan di dalam drum/beton dengan semen.
Sedangn limbah padat yang tidak dapat dibakar atau tidak dapat dikompaksi, harus dipotong-potong dan dimasukkan dalam beton kemudian dipadatkan dengan semen atau gelas masif.
Selanjutnya limbah radioaktif yang telah diolah disimpan secara sementara (10-50 tahun) di gudang penyimpanan limbah yang kedap air sebelum disimpan secara lestari. Tempat penyimpanan lembah lestari dipilih di tempat/lokasi khusus, dengan kondisi geologi yang stabil dan secara ekonomi tidak bermanfaat.
Di samping sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam berbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari lingkungan.
Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara komersial sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dan dioperasikan satu unit PLTN air ringan bertekanan tinggi (VVER = PWR) yang setahun kemudian mencapai daya 5 Mwe. Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR Reaktor berpendingin gas) dengan daya 100 Mwe.
Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN yang tersebar di 31 negara dengan kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga listrik dunia dengan total pembangkitan dayanya mencapai 351.000 Mwe dan 36 unit PLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18 negara.
Perbedaan Pembangkit Listrik Konvensional (PLK) dengan PLTN
Dalam pembangkit listrik konvensional, air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran bahan fosil (minyak, batubara dan gas). Uang yang dihasilkan dialirkan ke turbin uap yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin selanjutnya digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga akan dihasilkan tenaga listrik.
Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara, minyak dan g as mempunyai potensi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan masalah transportasi bahanbakar dari tambang menuju lokasi pembangkitan. Dampak lingkungan akibat pembakaran bahan fosil tersebut dapat berupa CO2 (karbon dioksida), SO2 (sulfur dioksida) dan NOx (nitrogen oksida), serta debu yang mengandung logam berat. Kekhawatiran terbesar dalam pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil adalah dapat menimbulkan hujan asam dan peningkatan pemanasan global.
PLTN berperasi dengan prinsip yang sama seperti PLK, hanya panas yang digunakan untuk menghasilkan uap tidak dihasilkan dari pembakaran bahan fosil, tetapi dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam suatu reaktor nuklir. tenaga panas tersebut digunakan untuk membangkitkan uap di dalam sistem pembangkit uap ( Steam Generator) dan selanjutnya sama seperti pada PLK, uap digunakan untuk menggerakkan turbingenerator sebagai pembangkit tenaga listrik.
Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi.
Proses pembangkitan listrik ini tidak membebaskan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dibuang ke lingkungan atau melepaskan partikel yang berbahaya seperti CO2, SO2, NOx ke lingkungan, sehingga PLTN ini merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.
Tentang Fisika Nuklir
Panas yang digunakan untuk membangkitkan uap diproduksi sebagai hasil dari pembelahan inti atom yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Apabila satu neutron (dihasilkan dari sumber neutron) tertangkap oleh satu inti atom uranium-235, inti atom ini akan terbelah menjadi 2 atau 3 bagian/fragmen. Sebagian dari energi yang semula mengikat fragmen-fragmen tersebut masing-masing dalam bentuk energi kinetik, sehingga mereka dapat bergerak dengan kecepatan tinggi. Oleh karena fragmen-fragmen itu berada di dalam struktur kristal uranium, mereka tidak dapat bergerak jauh dan gerakannya segera diperlambat.
Dalam proses perlambatan ini energi kinetik diubah menjadi panas (energi termal). Sebagai gambaaran dapat dikemukakan bahwa energi termal yang dihasilkan dari reaksi pembelahan 1 kg uranium-235 murni besarnya adalah 17 milyar kilo kalori, atau setara dengan energi termal yang dihasilkan dari pembakaran 2,4 juta kg (2400 ton) batubara.
Selain fragmen-fragmen tersebut reaksi pembelahan menghasilkan pula 2 atau 3 neutron yang dilepaskan dengan kecepatan lebih besar dari 10.000 km per detik. Neutron-neutron ini disebut neutron cepat yang mampu bergerak bebas tanpa dirintangi oleh atom-atom uranium atau atom-atom kelongsongnya. Agar mudah ditangkap oleh inti atom uranium guna menghasilkan reaksi pembelahan, kecepatan neutron ini harus diperlambat.
Zat yang dapat memperlambat kecepatan neutron disebut moderator.
Air Sebagai Pemerlambat Neutron (Moderator)
Seperti telah disebutkan di atas, panas yang dihasilkan dari reaksi pembelahan, oleh air yang bertekanan 160 atmosfir dan suhu 300 0C secara terus menerus dipompakan ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor. Air bersirkulasi dalam saluran pendingin ini tidak hanya berfungsi sebagai pendingin saja melainkan juga bertindak sebagai moderator, yaitu sebagai medium yang dapat memperlambat neutron.
Neutron cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk atom-atom hidrogen. Setelah kecepatan neutron turun sampai 2000 m per detik atau sama dengan kecepatan molekul gas pada suhu 300 0C, barulah ia mampu membelah inti atom uranium-235. Neutron yang telah diperlambat disebut neutron termal.
Reaksi Pembelahan Inti Berantai Terkendali
Untuk mendapatkan keluaran termal yang mantap, perlu dijamin agar banyaknya reaksi pembelahan inti yang terjadi dalam teras reaktor dipertahankan pada tingkat tetap, yaitu 2 atau 3 neutron yang dihasilkan dalam reaksi itu hanya satu yang dapat meneruskan reaksi pembelahan.
Neutron lainnya dapat lolos keluar reaktor, atau terserap oleh bahan lainnya tanpa menimbulkan reaksi pembelahan atau diserap oleh batang kendali.
Batang kendali dibuat dari bahan-bahan yang dapat menyerap neutron, sehingga jumlah neutron yang menyebabkan reaksi pembelahan dapat dikendalikan dengan mengatur keluar atau masuknya batang kendali ke dalam teras reaktor.
Sehubungan dengan uraian di atas perlu digarisbawahi bahwa :
- Reaksi pembelahan berantai hanya dimungkinkan apabila ada moderator.
- Kandungan uranium-235 di dalam bahan bakar nuklir maksimum adalah 3,2 %.
Radiasi dan Hasil Belahan
Fragmen-fragmen yang diproduksi selama reaksi pembelahan inti disebut hasil belahan, yang kebanyakan berupa atom-atom radioaktif seperti xenon-133, kripton-85 dan iodium-131. Zat radioaktif ini meluruh menjadi atom lain dengan memancarkan radiasi alpha, beta, gamma atau neutron.
Selama proses peluruhan, radiasi yang dipancarkan dapat diserap oleh bahan-bahan lain yang berada di dalam reaktor, sehingga energi yang dilepaskan berubah menjadi panas. Panas ini disebut panas peluruhan yang akan terus diproduksi walaupun reaktor berhenti beroperasi. Oleh karena itu reaktor dilengkapi dengan suatu sistem pembuangan panas peluruhan. Selain hasil belahan, dalam reaktor dihasilkan pula bahan radioaktif lain sebagai hasil aktivitas neutron. Bahan radioaktif ini terjadi karena bahan-bahan lain yang berada di dalam reaktor (seperti kelongsongan atau bahan struktur) menangkap neutron sehingga berubah menjadi unsur lain yang bersifat radioaktif.
Radioaktif adalah sumber utama timbulnya bahaya dari suatu PLTN, oleh karena itu semua sistem pengamanan PLTN ditujukan untuk mencegah atau menghalangi terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan dengan aktivitas yang melampaui nilai batas ambang yang diizinkan menurut peraturan yang berlaku.
Keselamatan Nuklir
Berbagai usaha pengamanan dilakukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, para pekerja reaktor dan lingkungan PLTN. Usaha ini dilakukan untuk menjamin agar radioaktif yang dihasilkan reaktor nuklir tidak terlepas ke lingkungan baik selama operasi maupun jika terjadi kecelakaan.
Tindakan protektif dilakukan untuk menjamin agar PLTN dapat dihentikan dengan aman setiap waktu jika diinginkan dan dapat tetap dipertahanan dalam keadaan aman, yakni memperoleh pendinginan yang cukup. Untyuk ini panas peluruhan yang dihasilkan harus dibuang dari teras reaktor, karena dapat menimbulkan bahaya akibat pemanasan lebih pada reaktor.
- Keselamatan terpasangKeselamatan terpasang dirancang berdasarkan sifat-sifat alamiah air dan uranium. Bila suhu dalam teras reaktor naik, jumlah neutron yang tidak tertangkap maupun yang tidak mengalami proses perlambatan akan bertambah, sehingga reaksi pembelahan berkurang. Akibatnya panas yang dihasilkan juga berkurang. Sifat ini akan menjamin bahwa teras reaktor tidak akan rusak walaupun sistem kendali gagal beroperasi.
- Penghalang Ganda PLTN mempunyai sistem pengaman yang ketat dan berlapis-lapis, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan maupun akibat yang ditimbulkannya sangat kecil. Sebagai contoh, zat radioaktif yang dihasilkan selama reaksi pembelahan inti uranium sebagian besar (> 99%) akan tetap tersimpan di dalam matriks bahan bakar, yang berfungsi sebagai penghalang pertama.
Selama operasi maupun jika terjadi kecelakaan, kelongsongan bahan bakar akan berperan sebagai penghalang kedua untuk mencegah terlepasnya zat radioaktif tersebut keluar kelongsongan. Dalam hal zat radioaktif masih dapat keluar dari dalam kelongsongan, masih ada penghalang ketiga yaitu sistem pendingin. Lepas dari sistem pendingin, masih ada penghalang keempat berupa bejana tekan dibuat dari baja dengan tebal ± 20 cm. Penghalang kelima adalah perisai beton dengan tebal 1,5-2 m.
Bila zat radioaktif itu masih ada yang lolos dari perisai beton, masih ada penghalang keenam, yaitu sistem pengungkung yang terdiri dari pelat baja setebal ± 7 cm dan beton setebal 1,5-2 m yang kedap udara. Jadi selama operasi atau jika terjadi kecelakaan, zat radioaktif benar-benar tersimpan dalam reaktor dan tidak dilepaskan ke lingkungan. Kalaupun masih ada zat radioaktif yang terlepas jumlahnya sudah sangat diperkecil sehingga dampaknya terhadap lingkungan tidak berarti.
Pertahanan Berlapis Disain keselamatan suatu PLTN menganut falsah pertahanan berlapis (defence in depth).
Pertahanan berlapis ini meliputi : lapisan keselamatan pertama, PLTN dirancang, dibangun dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi mutakhir; lapis keselamatan kedua, PLTN dilengkapi dengan sistem pengaman/keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibat-aibat dari kecelakaan yang mungkin dapat terjadi selama umur PLTN dan lapis keselamatan ketiga, PLTN dilengkapi dengan sistem pengamanan tambahan, yang dapat diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN. Namun demikian kecelakaan tersebut kemungkinan terjadinya sedemikian sehingga tidak akan pernah terjadi selama umur operasi PLTN.
Limbah Radioaktif
Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif terhadap linkungan dapat dikatakan tidak ada. Air laut atau sungai yang dipergunakan untuk membawa panas dari kondesnsor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif, karena tidak bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reaktor.
Gas radioaktif yang dapat keluar dari sistem reaktor tetap terkungkung di dalam sistem pengungkung PLTN dan sudah melalui sistem ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Gas yang dilepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil (sekitar 2 milicurie/tahun), sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Pada PLTN sebagian besar limbah yang dihasilkan adalah limbah aktivitas rendah (70 – 80 %). Sedangkan limbah aktivitas tinggi dihasilkan pada proses daur ulang elemen bakar nuklir bekas, sehingga apabila elemen bakar bekasnya tidak didaur ulang, limbah aktivitas tinggi ini jumlahnya sangat sedikit.
Penangan limbah radioaktif aktivitas rendah, sedang maupun aktivitas tinggi pada umumnya mengikuti tiga prinsip, yaitu :
- Memperkecil volumenya dengan cara evaporasi, insenerasi, kompaksi/ditekan.
- Mengolah menjadi bentuk stabil (baik fisik maupun kimia) untuk memudahkan dalam transportasi dan penyimpanan.
- menyimpan limbah yang telah diolah, di tempat yang terisolasi.
Pengolahan limbah padat adalah dengan cara diperkecil volumenya melalui proses insenerasi/pembakaran, selanjutnya abunya disementasi. Sedangkan limbah yang tidak dapat dibakar diperkecil volumenya dengan kompaksi/penekanan dan dipadatkan di dalam drum/beton dengan semen.
Sedangn limbah padat yang tidak dapat dibakar atau tidak dapat dikompaksi, harus dipotong-potong dan dimasukkan dalam beton kemudian dipadatkan dengan semen atau gelas masif.
Selanjutnya limbah radioaktif yang telah diolah disimpan secara sementara (10-50 tahun) di gudang penyimpanan limbah yang kedap air sebelum disimpan secara lestari. Tempat penyimpanan lembah lestari dipilih di tempat/lokasi khusus, dengan kondisi geologi yang stabil dan secara ekonomi tidak bermanfaat.
Similar topics
» Design unik Lampu Listrik
» Karakteristik Tenaga Dalam Pada Tubuh Manusia
» Mengenal Apa itu Bom Fosfor.
» Mengenal Apa itu BPKB & STNK.
» Mengenal apa itu Senjata Biologi?
» Karakteristik Tenaga Dalam Pada Tubuh Manusia
» Mengenal Apa itu Bom Fosfor.
» Mengenal Apa itu BPKB & STNK.
» Mengenal apa itu Senjata Biologi?
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Fri Jun 06, 2014 11:30 pm by Admin
» RAMALAN SHIO 2014
Sat Dec 28, 2013 6:13 pm by Admin
» RAMALAN ZODIAK 2014
Sat Dec 28, 2013 6:06 pm by Admin
» DNS Super Cepat
Thu Oct 17, 2013 12:30 am by Admin
» Misteri Stonehenge di Inggris.
Wed Aug 14, 2013 5:56 pm by Admin
» Lampu Besar di Piramida Mesir ?
Wed Aug 14, 2013 5:04 pm by Admin
» Keajaiban Tumbuhan Mencengangkan Para Ilmuan
Wed Aug 14, 2013 4:40 pm by Admin
» Facebook Messenger
Tue Aug 06, 2013 2:48 pm by Admin
» hot promo kingbookie bonus new member 10% + deposit selanjutnya 5%
Thu Jul 18, 2013 12:59 pm by xbot009
» Trik Download Video Youtube melalui Handphone
Thu Jul 04, 2013 4:55 pm by Admin
» Melihat Watak seseorang dari Huruf depan namanya.
Thu Jul 04, 2013 4:50 pm by Admin
» Beli jam tangan (rolex) gratis gelang kesehatan bio-g
Mon May 13, 2013 2:46 pm by arlojitop
» == Beli TAG HEUER GRATIS ALAT KESEHATAN ===
Mon May 13, 2013 2:20 pm by arlojitop
» Mengenal Tradisi Puasa Kejawen di Indonesia
Wed Apr 10, 2013 12:34 am by Admin
» Waspadalah terhadap Penipuan Online di Internet !
Tue Mar 19, 2013 6:47 pm by Admin
» BERITA UP TO DATE
Wed Mar 06, 2013 3:50 pm by Admin
» Cara Mendaftarkan Nama Perusahaan
Wed Mar 06, 2013 3:06 pm by Admin
» Mental Wirausaha Di Indonesia Masih Lemah
Wed Mar 06, 2013 3:00 pm by Admin
» Hanya Motif Prestasi Yang Membuat Berhasil, Bukan Motif Ekonomis!
Wed Mar 06, 2013 2:50 pm by Admin
» Sering Gagal? Mereka Juga Pernah Mengalaminya!
Wed Mar 06, 2013 2:44 pm by Admin
» Perusahaan sedang pailit: Apakah ini justru sebuah peluang?
Wed Mar 06, 2013 2:33 pm by Admin
» Trik Membidik Pasar Bagi Industri Kecil
Wed Mar 06, 2013 2:18 pm by Admin
» Internet Sebuah Revolusi Baru Bagi Industri Kecil
Wed Mar 06, 2013 2:14 pm by Admin
» Keuntungan dan Kerugian Hak Guna Bangunan (HGB)
Wed Mar 06, 2013 2:07 pm by Admin
» Aturan-Aturan Wajib dalam Jual-Beli Tanah dan Rumah
Wed Mar 06, 2013 1:44 pm by Admin
» Arti Kedutan Mata dan Bagian Tubuh Yang Lain.
Tue Feb 05, 2013 9:59 pm by Admin
» My Diary Blog
Mon Feb 04, 2013 2:17 am by coco.al.mahdi
» Deposito atau Investasi ?
Sun Feb 03, 2013 11:56 pm by Admin
» Ramalan Kehidupan di tahun 2013
Sun Dec 30, 2012 10:33 pm by Admin
» Ramalan Zodiak Anda di Tahun 2013.
Sun Dec 30, 2012 10:18 pm by Admin
» Arti TAHI LALAT pada diri Anda.
Sun Dec 30, 2012 9:51 pm by Admin
» Ramalan Shio Anda di tahun 2013.
Sun Dec 30, 2012 9:17 pm by Admin
» Apa itu Bakteri ?
Mon Dec 24, 2012 11:45 pm by Admin
» Casino JACKPOT DARTS 12BET
Sat Dec 22, 2012 3:22 pm by mcloud
» Taruhan Bola 12BET LUCKY DRAW Hadiah Maksimum USD10,000
Sat Dec 22, 2012 3:22 pm by mcloud
» Prediksi Roma vs AC Milan
Sat Dec 22, 2012 3:22 pm by mcloud
» Prediksi Swansea City vs Manchester United
Sat Dec 22, 2012 3:22 pm by mcloud
» Prediksi Inter Milan vs Genoa Liga Italia
Sat Dec 22, 2012 3:22 pm by mcloud
» Semua PROMO di Sports 12BET
Thu Dec 20, 2012 1:55 pm by mcloud
» LIVE BACCARAT di 12BET CASINO
Thu Dec 20, 2012 1:54 pm by mcloud
» Chelsea Tantang Swansea, Bradford Jumpa Villa
Thu Dec 20, 2012 9:16 am by mcloud
» Indonesia Ungguli Malaysia di Ranking FIFA
Thu Dec 20, 2012 9:16 am by mcloud
» Milito Inginkan Destro Bermain di Inter
Thu Dec 20, 2012 9:15 am by mcloud
» 12BET - Situs Judi Bola Terpercaya
Tue Dec 18, 2012 1:04 pm by mcloud
» Game Slots ARCHER 12BET Casino
Tue Dec 18, 2012 1:03 pm by mcloud
» QPR Ingin Anelka dan Joe Cole di Bulan Januari
Tue Dec 18, 2012 12:59 pm by mcloud
» Reaksi Arsenal Puaskan Wenger
Tue Dec 18, 2012 12:59 pm by mcloud
» 'Ini Arsenal yang Dulu'
Tue Dec 18, 2012 12:58 pm by mcloud
» 33% BONUS SELAMAT DATANG
Mon Dec 17, 2012 2:44 pm by mcloud
» Gabung Kasino 12BET dan terima CASHBACK TANPA BATAS HARI INI!
Mon Dec 17, 2012 2:43 pm by mcloud
» O'Neill: Van Persie, Messi-nya MU
Mon Dec 17, 2012 2:36 pm by mcloud
» Chelsea Gagal Juara, Air Mata David Luiz Tumpah
Mon Dec 17, 2012 2:34 pm by mcloud
» Level Pemain: Buruk, Bagus, Sangat Bagus, Luar Biasa, Lionel Messi
Mon Dec 17, 2012 2:33 pm by mcloud
» O'Neill: Van Persie, Messi-nya MU
Mon Dec 17, 2012 2:02 pm by mcloud
» Chelsea Gagal Juara, Air Mata David Luiz Tumpah
Mon Dec 17, 2012 2:01 pm by mcloud
» Level Pemain: Buruk, Bagus, Sangat Bagus, Luar Biasa, Lionel Messi
Mon Dec 17, 2012 2:01 pm by mcloud
» 33% BONUS SELAMAT DATANG
Mon Dec 17, 2012 1:59 pm by mcloud
» Gabung Kasino 12BET dan terima CASHBACK TANPA BATAS HARI INI!
Mon Dec 17, 2012 1:58 pm by mcloud
» Promo Casino 12BET
Sun Dec 16, 2012 3:39 pm by mcloud
» LUCKY DRAW Hadiah Maksimum USD10,000
Sun Dec 16, 2012 3:38 pm by mcloud
» Ashley Cole Hengkang, Chelsea Bidik Fabio Coentrao
Sun Dec 16, 2012 3:35 pm by mcloud
» Tottenham Kembali Lirik Joao Moutinho
Sun Dec 16, 2012 3:34 pm by mcloud
» Swansea City Perpanjang Kontrak Neil Taylor
Sun Dec 16, 2012 3:34 pm by mcloud
» BONUS harian hingga IDR 600.000
Thu Dec 13, 2012 1:33 pm by mcloud
» 33% BONUS SELAMAT DATANG
Thu Dec 13, 2012 1:31 pm by mcloud
» Special Bonus Hari ini 50%.
Wed Dec 12, 2012 8:39 pm by zonaplay
» TRIPLE 12 LUCKY DRAW IDR 12,000,000!
Wed Dec 12, 2012 12:54 pm by mcloud
» 12-12-12 BONUS DEPOSIT!
Wed Dec 12, 2012 12:53 pm by mcloud
» Prediksi Cordoba vs Barcelona
Wed Dec 12, 2012 12:50 pm by mcloud
» Prediksi Parma vs Catania
Wed Dec 12, 2012 12:49 pm by mcloud
» Prediksi Monterrey vs Chelsea
Wed Dec 12, 2012 12:48 pm by mcloud
» LUCKY DRAW Hadiah Maksimum USD10,000
Tue Dec 11, 2012 3:16 pm by mcloud
» Ghost Rider Shocks Slot Players With 20 Free Spins And X3 Multiplier
Tue Dec 11, 2012 3:16 pm by mcloud
» Yaya Toure Peringatkan MU
Tue Dec 11, 2012 3:13 pm by mcloud
» 'Messi Masih Bisa Lebih dan Lebih Lagi'
Tue Dec 11, 2012 3:12 pm by mcloud
» Prediksi Roma vs Atalanta
Tue Dec 11, 2012 3:12 pm by mcloud
» APA ITU GOOGLE ADSENSE ?
Thu Dec 06, 2012 5:33 pm by Admin
» KOPASSUS Pasukan Elite Militer Indonesia Terhebat Ketiga di Dunia.
Wed Dec 05, 2012 2:00 am by Admin
» Bola Tangkas Banjir Royal. Banyak Joker Depan.
Mon Dec 03, 2012 7:21 pm by master
» Mengenal Presiden Republik Indonesia.
Thu Nov 29, 2012 2:12 pm by talkaz
» Macam-macam Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Negara Republik Indonesia
Fri Nov 23, 2012 3:26 pm by talkaz
» Lambang Garuda (Pancasila) Mengalami 3x Perubahan.
Fri Nov 23, 2012 3:24 pm by talkaz
» KALO BEGINI APA NAMANYA?
Tue Nov 20, 2012 3:58 pm by talkaz
» KALO LUCU KETAWA DONG.
Tue Nov 20, 2012 3:55 pm by talkaz
» Apa Itu Ciuman ?
Thu Nov 15, 2012 1:40 am by Admin
» Album Lyric Lagu Barat
Wed Nov 07, 2012 4:09 am by Admin
» HUMOR POLITIK
Mon Nov 05, 2012 4:12 pm by talkaz
» HUMOR UMUM DAN APA ADANYA
Mon Nov 05, 2012 4:07 pm by talkaz
» Memasang Search Engine di Blog Anda.
Sun Nov 04, 2012 1:16 am by Admin
» BACA 1001 HUMOR
Fri Nov 02, 2012 10:42 am by talkaz
» KUMPULAN ANEKDOT GUSDUR
Fri Nov 02, 2012 10:38 am by talkaz
» Renungkanlah...!
Wed Oct 31, 2012 12:30 am by Admin
» Hikmah Turunnya Hujan.
Tue Oct 30, 2012 3:08 am by coco.al.mahdi
» Zionis Israel Telah Menipu Profil Masjidil Aqsa.
Tue Oct 30, 2012 2:44 am by coco.al.mahdi
» Pernyataan Prof. Quraish Shihab soal Jilbab.
Tue Oct 30, 2012 1:38 am by coco.al.mahdi
» Kesalahan Gambar/Video Pada Topik Forum
Mon Oct 29, 2012 12:45 am by Admin
» TAFSIR MIMPI
Fri Oct 19, 2012 12:32 am by Admin
» Tataplah Gambar ini selama 30 detik.
Tue Oct 16, 2012 1:47 pm by talkaz
» Tanggal Lahir Anda = Kepribadian Anda?
Fri Oct 12, 2012 4:49 pm by coco.al.mahdi